A. KONSEP
Untuk mempelajari Suku Banyak atau dalam bahasa kerennya
Polinomial, mari kita pelajari konsep biasa yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dalam dunia matematika, tepanya dalam pembagian bersusun.
1 4 hasil H(x)
-----------
5 / 7 2 Nilai Awal (fungsi) f(x)
Pembagi P(x)
5 -
-----
2 2
2 0
-----
2 Sisa S(x)
Dalam proses pembagian bersusun diatas terlihat beberapa
bagian. Mas Admin sengaja memberikan warna supaya jelas.
Dalam pembagian diatas terlihat adanya Nilai Awal atau fungsi
awal, Hasil Pembagian, Pembagi dan Sisa Pembagian yang dalam dunia Suku Banyak
dikenal sebagai f(x), H(x), P(x) dan S(x).
Hubungan keempatnya dapat
dituliskan dalam persamaan sbb :
f(x)
= H(x) . P(x) + S(x)
Dan pada dasarnya yang sering ditanyakan adalah seputar
keempatnya.
Perhatikan persamaan f(x) = H(x) . P(x) + S(x). Jika P(x) =
o, maka
f(x)
= H(x) . P(x) + S(x)
= H(x) . 0 + S(x)
f(x) = S(x)
Inilah yang dinamakan Teori Sisa, atau
Teorema Sisa, yang tepanya Teoerma Sisa Pertama.
B. Bentuk
Umum Suku Banyak
Bentuk umum suku banyak
:
anxn
+ an-1xn-1 + … + a2x2 + a1x2
+ a1x +a0
Adalah
suku banyak dalam variabel x berderajat n dimana
a0, a1, … an =
bilangan real diman a≠0
a0 = konstanta
an = koefisien dari xn
an-1
= koefisien dari xn-1 dst.
C. Pembagian Suku Banyak
Pembagian terhadap suku banyak
dapat dilakukan dengan
1. Metode Pembagian Bersusun
Pembagian bersusun dapat digunakan untuk mencari hasil bagi
serta sisanya (sisa pembagian) terhadap suku banyak.
Suku Banyak f(x) berderajat m jika dibagi Suku Banyak P(x)
berderajat n, hasilnya H(x)
berderajat p dan memiliki sisa S(x) berderajat r
ditulis
f(x)
= H(x) . P(x) + S(x)
dimana :
·
f(x) berderajat m
·
Pembagi P(x) berderajat n, n ≤ m
·
Hasil Bagi
H(x) berderajat p, p ≤ n
·
Sisa Bagi S(x) berderajat r, r ≤ -1
2. Motode
Horner
Metode ini dapat
digunakan juga untuk mencari hasil bagi serta sisanya (sisa pembagian) terhadap
suku banyak. Pada metode ini penulisan koefisien suku banyak harus berurutan
dari pangkat tertinggi ke pangkat terendah. Jika variabel berpangkat tersebut tidak memiliki koefisien maka
kofisiennya adalah 0.
Contoh
Pembagian Suku Banyak Berderajat 3:
f(x) = ax3
+ bx2 + cx + d maka
Nilai f(x) untuk x = 3 adalah f(k) = ak3 + bk2
+ck + d
k | a b c | d
| ak bk + ak2 | ck + bk2 + ak3
+
--|--------------------------------------------|---------------------
| a b
+ ak c + bk + ak2 | d
+ ck + bk2 + ak3
================
Nilai
Suku Banyak untuk x =k adalah d + ck + bk2 +
ak3
Contoh soal 1.
Jika Suku Banyak f(x) = x2 – 4x + 7
dibagi oleh (x-2), maka memiliki hasil
dan sisa pembagian ?
Jawaban :
f(x) = x2 – 4x + 7 => a2 = 1, a1=-4, a0=7,
pembagi
(x-2) dan k=2
2 | 1 -4 | 7
| 2 | -4 +
---- |------------------|-------
| 1 -2 | 3 à Sisa
\
--- Koefisien Hasil Bagi
Hasil
Bagi = (x - 2)
Sisa
=3
D. Teorema Sisa
Hubungan Suku Banyak :
f(x) = (x-k) . H(k) + S
Dimana f(x) = Suku
Banyak
(x-k) =
Pembagi
H(k)
= Hasil
S = Sisa
Teorema Sisa untuk
menentukan sisa pembagian. Sisa Pembagian dapat ditentukan dengan
- Jika Suku Banyak f(x) dibagi dengan (x-k) maka
sisanya adalah S = f(k).
- Jika Suku Banyak f(x) dibagi dengan (ax-b) maka
sisanya adalah S = f(b/a)
- Jika Suku Banyak f(x) dibagi dengan (x-a)(x-b),
maka sisanya adalah
S = f(a)-f(b)
x + a.f(b) - b.f(a)
a-b a-b
dengan f(a)=pa+q dan f(b)=pb+q.
Contoh soal 2.
Fungsi f(x) dibagi x-1 sisanya 3. Sedangkan jika dibagi x-2
sisanya 4. Jiika dibagi x2-3x+2 maka sisanya?
Jawaban :
f(x)
: (x-1) = 3, berarti f(1)=3
f(x)
: (x-2) = 4, berarti f(2)=4
Jika
f(x) = x2 -3x + 2 didapat Hasil Bagi H(x) dan hasil pembagian S(x)
berderajat 1.
Misal S(x) =ax+b sehingga
f(x) = (x-k) . H(k) + S
f(x) = (x2 -3x + 2) . H(x) + (ax+b)
f(x) = (x-2)(x-1).
H(x) + (ax+b) Dari Pembagian
Diperoleh x=2 dan x=1
Untuk x=2 didapat.
f(x) = (x-2)(x-1). H(x) + (ax+b)
f(2) = (2-2)(2-1). H(1) + (a.2+b)
4 = 0. 1. H(1) + (2a+b)
4 = 2a+b
Untuk x=1 didapat
f(x) = (x-2)(x-1). H(k) + (ax+b)
f(1) = (1-2)(1-1). H(1) + (a.1+b)
3 = a + b
4 = 2a+b 3
= a
+ b S(x) = (ax+b)
3
= a + b
- b = 3 - a = (1.x+2)
1 = a = 3 – 1 = x+2
= 2
Jadi Sisa Pembagian x +2
Contoh soal 3.
Jika
Suku Banyak f(x) = x4 + 3x3 + x2 - (p+1)x
+ 1 dabagi oleh (x-2) sisanya adalah 35.
Nilai p?
Jawaban :
f(x) = x4 + 3x3 + x2
- (p+1)x + 1 : (x-2) sisanya = f(2)
f(2) = 24 + 3. 23 + 22
- (p+1)2 + 1
= 16 + 3. 8 + 4 -2p - 2 + 1
= 19 + 24
-2p
= 43 – 2p
Diketahui sisanya 35, maka
35 = 43 -2p
-2p = 35 – 43
-2p = -8
p = 4
E. Teorema Faktor
Menurut Teorema Faktor :
1. Jika f(x) suatu Suku Banyak, maka (x-a)
faktor dari f(x) jika dan hanya jika k
akar persamaan
f(a)=0.
2. (ax-b) adalah
faktor ari Suku Banyak f(x), jika dan hanya jika f(b/a)=0.
3. Suku Banyak f(x)
habis dibagi (x-a) jika dan hanya jika f(x)=0.
Atau mudahnya :
Jika (x-a) merupakan faktor dari f(x) maka
f(a)=0.
Jika f(a)= 0 maka (x-a) merupakan faktor dari f(x).
Contoh soal 4.
Suku Banyak f(x) = 3x3 – 13x2 +
8x + 12 dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian faktor-faktor linearnya menjadi
.……
Jawaban :
f(x)
= 3x3 – 13x2 + 8x + 12 Suku
tetapnya adalah a0=12
Nilai-nilai
k yang mungkin adalah faktor bulat dari
a0
= ±1, ±2, ±3, ±4, ±6, ±12.
Untuk
k=1
f(1)= 3 (1)3– 13(1)2 + 8(1) + 12
= 3 - 13 + 8 + 12
= 10
Jadi
(x-1) bukan faktor dari f(x).
Untuk
k=-1
f(-1)= 3 .(-1)3 – 13(-1)2 + 8(-1)
+ 12
= -3 - 13 - 8 + 12
= -12
Jadi (x+1) bukan faktor dari
f(x).
Untuk
k=2
f(2)= 3(2)3 – 13(2)2 + 8(2) + 12
= 24 -52 +16 + 12
= 0
Jadi (x-2) faktor dari f(x).
Faktor lainnya dapat diperoleh dari hasil bagi
Suku Banyak f(x) dengan (x-2) menggunakan metode Homer.
2 | 3
-13 8 | 12
| 6 -14 | -12
___|_________________|____
| 3 -7
-6 | 0
koefisien Hasil
Bagi
Hasil
Bagi adalah = 3x2-7x-6
= (3x-2)(x-3)
Suku Banyak f(x) dapat dinyatakan dalam bentuk
perkalian faktor-faktor linear
f(x)
= (x-2) (3x-2)(x-3)
F. Cara
Menentukan Akar Faktor Linear
Cara menentukan akar-akar persamaan Suku Banyak f(x)=0.
1. Jika koefisien
suku banyak sama dengan 0, maka x=1 merupakan akar persamaan Suku
Banyak.
2. Jika
moefisien pangkat ganjil dan pangkat genap sama maka x = -1 merupakan akar
persamaan Suku Banyak.
3. Gunakanlah
langkah coba-coba jika langkah 1 dan 2 tidak terpenuhi, dengan menentukan
faktor dari suku tetapnya yang menyebabkan f(k)=0.
Contoh soal 5.
Tentukan akar persamaan dari Suku Banyak x4- 2x3
- 4x2 + 2x + 3=0 !
Jawaban :
Jumlah Koefisiennya = 1-2-4+2+3
= 0
Maka x=1 merupakan akar Suku Banyak.
1|1 -2 -4
2 | 3
| 1 -1 -5 | -3
-|----------------------------|----
|1 -1 -5 -3 | 0
Jadi (x4- 2x3 -
4x2 + 2x + 3) : (x-1) = x3
- x2 - 5x- 3
G. Akar-akar
Rasional Persamaan
Suku Banyak Berderajat 2
Jika f(x) = ax2
+ bx dengan akar-akarnya x1, x2, maka :
1. x1 + x2 + x3 =-
b/a
2. x1 . x2 = c/a
Suku
Banyak Berderajat 3
Jika f(x)
= ax3 + bx2 + cx + d. dengan akar-akarnya x1,
x2 dan x3, maka :
1. x1 + x2 + x3 =-
b/a
2. x1 . x2 + x1
. x3 + x2 .
x3 = c/a
3. x1 . x2 . x3 =
-d/a
Suku Banyak Berderajat 4
Jika
f(x) = ax4 + bx3 + cx2 + dx + e, dengan
akar-akarnya x1, x2, x3 dan x4,
maka :
1. x1 + x2 + x3
+ x4 =- b/a
2.
x1 . x2 + x1
. x3 + x1 .
x4+ x2 . x3 + x2 . x4 +
x3 . x4 =
c/a
3. x1 . x2
. x3 + x1 . x2 . x4 + x1 . x3 . x4
+ x2 . x3
. x4 =-d/a
4. x1 . x2
. x3 . x4= e/a
H. Soal
01. EBTANAS 2002
Suku
banyak (2x3 + ax2 – bx + 3) dibagi oleh (x2 –
4) bersisa (x + 23). Nilai a + b = …
a.
–1 d.
9
b.
–2 e. 12
c.
2
Jawaban : e
f(x) =(2x3 + ax2 – bx + 3) P(x) = (x2 – 4) S(x) = (x + 23)
f(x) = P(x) .
H(x) + S(x) P(x) = S
= H(x) . P(x) + S(x) 2x3
+ ax2 – bx + 3 = S
= H(x)
. (x2 - 4) + (x + 23)
= H(x)
. (x - 2)(x + 2) + (x + 23)
Untuk x=-2 Untuk
x=2
P(-2) = S P(2)
= S
2(-2)3 + a(-2)2 –
b(-2) + 3 = (-2+23) 2(2)3
+ a(2)2 – b(2) + 3 = (x+23)
2(-8) +a(4) + 2b + 3 = 21 2(8) + a(4) – 2b + 3 = (2 +23)
-16 + 4a + 2b + 3 = 21 16 + 4a – 2b + 3 = 25
4a + 2b = 21-3+16 4a – 2b = 25 – 3 -16
= 34 = 6
4a + 2b = 34 4a + 2b = 34 a + b = 5 + 7
4a – 2b = 6
+ 2b = 34 – 4a = 12
8a = 40 = 34
– 4(5)
a = 5 = 34 - 20
b = 14/2
= 7
02. EBTANAS 2002
Suku banyak f(x) dibagi 2x
–1 sisanya 7 dan x2 + 2x – 3 adalah faktor dari f(x). Sisa pembagian
f(x) oleh 2x2 + 5x – 3 adalah …
a.
2x
+ 6 d. x + 3
b.
2x
– 6 e.
x – 3
c.
–2x
+ 6
Jawaban : a
f(x) = H(x) . P(x) + S x2
+ 2x – 3 Faktor dari f(x)
= H(x) . (2x –1) +
7 (x+1)(x+3)
=
H(x). 0 + 7
f(½) = 7
f(x) = H(x) . 2x2 + 5x – 3 +S harus 1 derajat lebih rendah dari P(x) f(½) = ax +b
= H(x) . P(x) + (ax + b) 7 = ½x+b
= H(x) .(2x-1)(x+3) + (ax + b)
= 0 + (ax+b)
2x2
+ 5x – 3 = (2x-1)(x+3) => x=
½ dan x=-3
P(x) =
ax+b
f(x) = H(x) . P(x) + S f(½)= ax +b f(-3) = ax + b
= 0. (2x-1)(x+3) + (ax+b) 7 = ½a+b 2x2 + 5x–3 = -3a + b
= ax+b 2(-3)2
+ 5(-3)–3 = -3a + b
2(9) - 15–3 = -3a + b
0 = -3a +
b
½a+b = 7 ½a+b = 7 S(x) = ax
+ b
-3a
+ b =
0 – b = 7 -½a = 2x + 6
3½a = 7 = 7 -½(2)
a =
2 = 7 -1
= 6
03. UN 2004
Suku banyak x4 – 2x3
– 3x – 7 dibagi dengan (x – 3)(x + 1), sisanya adalah …
a.
2x
+ 3 d.
3x – 2
b.
2x
– 3 e.
3x + 2
c.
–3x
– 2
Jawaban : e
(x – 3)(x + 1) = x2 + x -3x -3
= x2 -2x -3
x2+3
______________
x2 -2x -3 | x4 – 2x3 – 3x – 7
x4- 2x3 -3x2 -
--------------------
3x2 -3x-7
3x2-6x-9 -
-----------------
3x + 2
04. UN 2005
Sisa
pembagian suku banyak (x4 – 4x3 + 3x2 – 2x +
1) oleh (x2 – x – 2) adalah …
a.
–6x
+ 5 d.
6x – 5
b. –6x – 5 e.
6x – 6
c.
6x
+ 5
Jawaban : a
Karena P(x) berderajat 2 maka
sisa harus berderajat 1 => ax + b
(x2
– x – 2) = (x+1)( x-2) => x=- 1 dan x=2
f(x) = H(x) . P(x) + S(x) f(-1)= ax+b f (2)= ax+b
= H(x) . (x2–x–2) + S(x) (-1)4–4(-1)3+3(-1)2–2(-1)+1= -a+b (2)4–4(2)3+3(2)2–2(2)+1=2a +b
= 0 . (x-1)(x+2) + (ax+b) 1-4(-1)+3(1)+2+1 = -a + b 16-4(8)+3(4)-4+ 1= 2a +b
=
ax+b 1 + 4 + 3 + 3 = -a + b 16 -32
+ 12 -3 = 2a
+b
11 = -a+ b -7 = 2a
+b
-a + b =
11 -a + b = 11 S(x) = ax + b
2a + b = -7
-
b = 11+a = -6x + 5
-3a = 18 =
11-6
a = -6 = 5
05. UN 2007 PAKET A
Suku
banyak f(x) dibagi (x + 1) sisanya 10 dan jika dibagi (2x – 3) sisanya 5. Jika
suku banyak f(x) dibagi (2x2 – x – 3), sisanya adalah …
a.
–2x
+ 8 d.
–5x + 5
b.
–2x
+ 12 e. –5x +15
c.
–x
+ 4
Jawaban : c
f(-1) = 10 dibagi (2x2–x–3) sisanya ax + b (harus 1 derajat lebih rendah dari P(x))
f(3/2) = 5 (2x2 – x – 3) = (2x-3)(x+1)
f(3/2) = ax + b 3/2a + b = 5 -a
+ b = 5 Sisanya
ax + b = (-1)x + 4
5 = 3/2a + b -a + b =
10 - b = 5 + a = -x + 4
5/2a = -5 = 5 -1
f(-1) = -a
+ b 5a = -5 = 4
10 =
-a + b a = -1
06. UN 2009 PAKET A/B
Suku banyak f(x) jika dibagi (x – 1) bersisa 4 dan
bila dibagi (x + 3) bersisa – 5. Suku
banyak g(x) jika dibagi (x – 1) bersisa 2 dan bila dibagi (x + 3) bersisa 4.
Jika h(x) = f(x) × g(x), maka sisa pembagian h(x) oleh (x2
+ 2x – 3) adalah …
a.
6x + 2 d. –7x + 15
b.
x + 7 e.
15x – 7
c.
7x + 1
Jawaban : c
f(x) : (x-1) Sisanya 4
=> f(1) = 4 g(x) : (x-1) Sisanya 2
=> g(1) = 2
f(x) : (x+3) Sisanya -5
=> f(-3) = -5 g(x) : (x+3) Sisanya 4
=> g(-3) = 4
h(x) : (x2
+ 2x – 3) sisanya ax + b
h(1) =
a + b
h(x) :
(x-1)(x+3) sisanya ax + b h(-3) = -3a +b
h(x) = f(x) ×
g(x)
h(1) = f(1) ×
g(1) h(-3) = f(-3) × g(-3) a
+ b = 8 a + b = 8
= 4 . 2 = -5 . 4 -3a
+ b = -20 - b = 8 - a
= 8 = -20 4a = 28 = 8 - 7
= 7 = 1
Sisanya ax + b
= 7x + 1
07. UN 2010 PAKET B
Suku banyak 2x3 + ax2 + bx +
2 dibagi (x + 1) sisanya 6, dan dibagi (x – 2) sisanya 24.
Nilai 2a – b = …
a. 0 d.
6
b. 2 e.
9
c. 3
Jawaban : e
f(x) dibagi (x + 1) sisanya 6 => x=-1 f(x)
dibagi (x – 2) sisanya 24 => x=2
2(-1)3 + a(-1)2 + b(-1) + 2 = 6 2(2)3 + a(2)2 + b(2) +
2 = 24
2(-1) + a(1) - b + 2 = 6 2(8) + a(4) + 2b = 24-2
-2 + a - b + 2 = 6 16 + 4a + 2b = 22
a - b = 6 4a + 2b = 22-16 2a +b = 3
a – b = 6 a – b = 6 2a
– b = 2(3)
–(-3)
2a
+ b = 3 + -b = 6 -a = 6 + 3
3a = = 6 - 3 = 9
a =
3 b = -3
08.UN 2010 PAKET A
Diketahui (x – 2) adalah faktor suku banyak f(x) = 2x3 + ax2 + bx –
2. Jika f(x) dibagi (x + 3), maka sisa pembagiannya adalah – 50. nilai (a + b)
= …
a. 10 d.
–11
b. 4 e. –13
c. –6
Jawaban : c
(x – 2) adalah faktor f(x) => x=2 2x3 + ax2 + bx –
2 = 0
Jika
f(2) merupakan faktor maka => f(2)=0 2(2)3 + a(2)2
+ b(2)– 2 = 0
2(8) + a (4) + 2b – 2 = 0
16 + 4a + 2b – 2 = 0
4a + 2b = -14
2a + b = -7
f(-3) = -50 2a
+ b = -7 a
+ b = -1 -5
2x3 + ax2 + bx –
2 = -50 3a – b = 2 + = -6
2(-3)3
+ a(-3)2 + b(-3) = -48 5a = -5
2(-27) + a(-9) -3b =
-48 a = -1
-54 -9a -3b = -48
-9a -3b = -48+ 54 2a
+ b = -7
9a - 3b = 6 b = -7 -2a
3a - b = 2 = -7 + 2
= -5
09. UN 2011 PAKET 46
Faktor–faktor persamaan suku banyak x3 + px2 – 3x + q = 0
adalah (x + 2) dan (x – 3). Jika x1, x2, x3
adalah akar–akar persamaan suku banyak tersebut, maka nilai x1 + x2
+ x3 = ….
a. –7 d.
4
b. –5 e.
7
c. –4
Jawaban : d
(x + 2) dan (x – 3) => Faktor dari x3 + px2 – 3x + q = 0.
Menurut
Teorema Faktor
f(-2)=0 dan f(3)=0
x1=-2
|
1
p –3 q
|
-2 -2p+4
4p-2
-------- |-------------------------------------------
x2=
3 |
1 p-2 -2p+1 4p+q-2=0
| 3 3p+3
------- |-------------------------------------------
| 1 p+1 p+4=0
Faktornya p+4 =0
dan x+(p+1) = x(-4+1) Nilai x1 + x2 +
x3 = -2 +3+3
p =-4 = x-3 = 4
x = 3
10. UN 2011 PAKET 12
Diketahui (x – 2) dan (x – 1) adalah faktor–faktor
suku banyak P(x) = x3 + ax2 –13x + b. Jika akar–akar
persamaan suku banyak tersebut adalah x1, x2, x3,
untuk x1> x2> x3 maka nilai x1 –
x2 – x3 = …
a. 8 d.
2
b. 6 e. –4
c. 3
Jawaban : d
Bedasarkan
Teorema Faktor P(2)=0 P(1)=0
x1=2 | 1 a –13 b
| 2 2a+4 4a-18
____|__________________________________
x2=1 | 1 a+2 2a-9 4a-b-18=0
| 1 a+3
____|__________________________________
| 1 a+3 3a-6=0
3a-6 = 0 Faktor
lainnya x+a+3 = x+2+3 x1 – x2
– x3 = 2-1+5
3a = 6 = x+5 = 6
a = 6 x3 = -5
11.UN 2011 PAKET 46
Diketahui suku banyak
f(x) = ax3 + 2x2 + bx + 5, a
≠
0 dibagi oleh (x + 1) sisanya 4 dan
dibagi oleh (2x – 1) sisanya juga 4. Nilai dari a + 2b adalah …
a. –8
b. –2 d. 3
c. 2 e. 8
Jawaban: b
f(x) dibagi (x + 1)
sisanya 4 f(x)
dibagi (2x-1) sisanya 4 => x= 1/2
f(-1) = 4 f(½) = 4
ax3 + 2x2 + bx + 5 = 4 ax3
+ 2x2 + bx + 5 = 4
a(-1)3 + 2(-1)2 + b(-1) + 5 = 4
- 5 a(½)3
+ 2(½)2 + b(½) = 4
-5
a(-1) + 2(1) - b = -1 a(⅛)
+ 2(¼) + ½b = -1
-a + 2 - b = -1 ⅛a
+ ½ + ½b = -1
-a - b = -1-2 ⅛a + ½b = -1 - ½
-a - b = –3 1 = -3/2
-a - b = -3 |x⅛| -⅛a - ⅛b = -⅜ -a
- b = -3 a + 2b = 8 + 2(-5)
⅛a + ½b = -3/2 |x1 | ⅛a + 4/8b = -12/8 + -a = -3 + b = 8 -10
⅜b =
-15/8 = -3 - 5 = -2
3b = -15 a = 8
b =
-5
12.UN 2011 PAKET 12
Diketahui suku banyak
P(x) = 2x4 + ax3 – 3x2
+ 5x + b. Jika P(x) dibagi (x – 1) sisa 11, dibagi (x + 1) sisa – 1, maka nilai
(2a + b) = …
a. 13 d. 7
b. 10 e. 6
c. 8
Jawaban : c
Misal P(x) = 2x4 + ax3 – 3x2
+ 5x + b
Jika P(x) dibagi (x -
1) sisanya 11 Jika P(x)
dibagi (x + 1) sisanya -1
f(1) =
11 f(-1) = -1
x4 + ax3 –
3x2 + 5x + b = 11 2x4 + ax3
– 3x2 + 5x + b = -1
2(1)4
+ a(1)3 – 3(1)2 + 5(1) + b = 11
2(-1)4 + a(-1)3 – 3(-1)2 + 5(-1) + b = -1
2 + a – 3 + 5 + b = 11 2(1) + a(-1) – 3(1) - 5 +
b = -1 4 + a +
b = 11 2 - a – 3 - 5 +
b = -1 a + b = 11-4 -6 –a + b = -1 a
+ b = 7 -a
+ b = -1
+ 6 -a + b = 5
a + b = 7 a + b = 7 2a + b = 2(1) + 6
-a
+ b = 5 + a = 7 - b =
2 + 6
2b = 12 a = 7 – 6 =
8
b = 6 = 1
Demikian materi Polinomial atau Suku Banyak yang
dapat mas Admin uraikan. Harapannya semoga dapat membantu dalam belajar. Sampai
jumpa pada bahasan materi lainnya, tentunya pada blog yang sama.
Salam,
Mas Admin