Ada pepatah mengatakan "Dari mana datangnya cinta. Dari mata turun ke hati". Dari mana datangnya rumus ? Dari dulunya udah gitu ! Atau au ah gelap ......!
Kali ini Mas Admin membuat materi ilmu ukur segita (trigonometri) dalam beberapa bagian untuk menjelaskan rumus-rumus tersebut berasal. Simak bahasannya.
1. UNSUR SEGITIGA
Kali ini Mas Admin membuat materi ilmu ukur segita (trigonometri) dalam beberapa bagian untuk menjelaskan rumus-rumus tersebut berasal. Simak bahasannya.
1. UNSUR SEGITIGA
Suatu Segitiga terdiri dari tiga unsur yang tidak bergantung
satu sama lain. Dengan pertolongan ketiga unsur tersebut suatu segitiga
dikonstruksi atau dibuat, dan juga dapat di hitung. Menghitung ketiga unsur
tersebut dilakukan dengan ilmu ukur segitiga (trigonometri).
Unsur
segitiga tersebut adalah Sisi Tegak, Sisi Datar dan Sisi Miring.
Gambar. 1
Pada gambar. 1, α adalah
sudut lancip. Pada Sisi Miring segitiga terletak titik-titik B, C dan D. Pada Sisi Datar terdapat proyeksi ketiga titik
tersebut yaitu titik-titik b, c dan d.
Terlihat bahwa :
Bb = Cc = Dd
AB AC
AD
Ternyata untuk <α perbandingan Bb : AB adalah tetap.
Besar α ditentukan perbandingan Bb : AB. Jadi Bb
: AB adalah ukuran untuk α.
Ilmu yang menyelidiki perbandingan-perbandingan
tersebut dinamai ilmu ukur sudut (goniometri).
Perbandingan-perbandingan diatas dinamai perbandingan
goniometri atau fungsi-fungsi goniometri
dari sudut α.
2. KETENTUAN FUNGSI GONIOMETRI
Gambar. 2
Pada gambar 2 terlihat :
∆ABb
adalah segitiga siku-siku pada titik b.
Ab
= x
Bb
= y
AB = r
Sekarang kita buat batasan atau
ketentuan sbb :
Sinus α (Sin α) = Sisi siku-siku yang berseberangan = y
Sisi Miring r
Cosinus
α (Cos α) = Sisi siku-siku yang
berbatasan = x
Sisi Miring r
Tangens
α (tg α) = Sisi siku-siku yang berseberangan = y
Sisi siku-siku yang berbatasan x
Seandainya pada gambar
2, α = 30o maka r = 2y.
Misalkan jika y = 1, maka
:
r =
2
Gambar. 3
Jadi :
Kebalikan Sin α, Cos α,
Tg α masing-masing dinamai Cosec α, Sec α dan Ctg α.
Dengan kata lain :
Dari ketentauan-ketentuan
diatas akan didapat :
Sin α = y : x Cos α = x :
y
Cos α r r Sin α r r
= y
x r = x
x r
r x r y
= y = x
x y
= Tg α =
Ctg α
Tg α = Sin α Ctg α = Cos α
Cos α Sin α
Ingat (Sin α)2
= Sin2 α
Sin2
α + Cos2 α = y2
+ x2
r2 r2
= y2 + (r2 – y2) Ingat
phytagoras r2 = y2
+ x2
r2 r2
= r2
r2
Sin2
α + Cos2 α = 1
Kembali ke
gambar 2.
Terlihat
Sin β = x/r
Cos β = y/r
Tg β = x/y
Ctg β = y/x
Jadi
Sin β = Cos α
Cos β = Sin α
Tg β = Ctg α
Ctg β = Tg α
Oleh karena β
= 90o – α
(Ingat jumlah sudut dalam Segitiga = 180o).
maka akan
didapatkan :
Sin β = Cos α
Sin (90o - α) = Cos α
Cos β = Sin α
Cos (90o
- α) = Sin
α
Tg β = Ctg α
Tg (90o
- α) = Ctg
α
Ctg β = Tg α
Ctg (90o
- α) = Tg
α
3. IDENTITET / KESAMAAN
Dengan
rumus yang telah didapat sebelumnya, maka bentuk geniometri dapat diubah
kebetuk lainnya. Nantinya akan menjadi kesamaan yang disebut kesamaan (identitet) goniometri.
Contoh : Cos4α – Cos2α = Sin4α
– Sin2α
Bukti
Sin2α + Cos2α = 1
Cos2α = 1 - Sin2α
Cos4α – Cos2α = (1 -
Sin2α)2 – (1 - Sin2α)
= 1 – 2 Sin2α + Sin4α – 1 +
Sin2α
= Sin4α - Sin2α
Demikian bahasan kali ini. Diharap rumus-rumus yng ada dapat dipahami, karena telah dijelaskan rumus-rumus tersebut berasal.
Salam
Mas Admin
No comments:
Post a Comment